Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
SMK NEGERI 1
BAWEN |
Lingkup
Pendidikan |
DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH |
Tujuan yang
ingin dicapai |
Meningkatkan Motivasi belajar Perserta Didik kelas X
Kuliner A SMK Negeri 1 Bawen melalui penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning ( PBL). |
Penulis |
Nanik Nurul
Hidayah, S.Pd |
Tanggal |
3 Februari 2024 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini
penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam
praktik ini. |
Kondisi yang
menjadi latar belakang masalah -
Masih ditemukan ada beberapa peserta didik
yang belum aktif dalam diskusi kelompok. -
Peserta didik belum menemukan kebermanfaatan
mempelajari materi peluang Mengapa praktik
ini penting untuk dibagikan -
Karena untuk mengaktifkan diskusi kelompok,
dengan presentasi antar kelompok, guru memberikan LKPD yang berisi soal- soal
berbeda untuk setiap kelompok. Dari permasalahan diatas dapat di ambil kesimpulan, bahwa selama ini
pembelajaran dikelas membutuhkan model pembelajaran yang tepat, salah satunya
adalah dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ditambah dengan
media PPT. Hal ini sesuai dengan… Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini. Sebagai guru harus mempunyai tanggung jawab melakukan
proses pembelajaran dengan baik, efektif dan berpihak pada peserta didik dengan
menggunakan media, model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai yang
diharapkan. Peran
dan tanggung jawab : 1. Kepala
Sekolah sebagai penanggung jawab (Bapak Nana Mulyana, S.P., M.Si) 2.
Guru matematika sebagai subjek praktik baik
(Nanik Nurul Hidayah, S.Pd) 3.
Peserta didik sebagai objek praktik baik (X
Kuliner A) |
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat, |
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? 1.
Tidak mudah membuat soal kontekstual yang
berbeda- beda 2.
Membutuhkan durasi waktu yang lama Siapa saja yang
terlibat, Yang
terlibat yaitu : 1. Guru
Matematika (Nanik Nurul Hidayah, S.Pd) 2. Peserta
didik (X Kuliner A) 3. Dosen
Pembimbing dan Guru Pamong yang membantu mengarahkan dan membimbing selama
pelaksanaan praktik pembelajaran dalam kegiatan PPL sehingga setiap kegiatan
yang telah dilakukan menjadi kegiatan yang lebih baik |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut/
strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan
strategi ini |
Langkah – langkah yang
dilakukan : 1. Guru
menerapkan metode pembelajaran yang inovatif yaitu pembelajaran dengan metode
Problem Based Learning (PBL) dengan bantuan LKPD. 2.
Guru menererapkan pemberian tugas di LKPD
dengan soal yang berbeda- beda antar kelompok. 3. Guru
harus banyak membaca referensi dari sumber- sumber bacaan yang relevan. 4.
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mepresentasikan hasil diskusi kelompoknya sehingga kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik yang mendorong setiap peserta didik
ikut aktif dalam diskusi, presentasi maupun memberikan masukkan, saran dan
kritik yang membangun untuk kelompok lain dengan harapan tujuan pembelajaran
dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai. |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut |
Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah- langkah yang dilakukan? Dampak
dari aksi tersebut adalah peserta didik yang awalnya mengalami kesulitan
dalam memecahkan masalah pada soal yang diberikan dan presentasi setelah
dilakukan praktik baik mereka menjadi lebih terampil dan percaya diri dalam
memecahkan dan menyelesaikan permasalahan. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak
efektif? Mengapa? Langkah yang
dilakukan sangat efektif, ini terbukti dengan peserta didik mampu menuliskan
penyelesaian secara runtut karena telah memahami langkah –
langkah
strategi penyelesaian masalah pada soal cerita dengan benar dan tepat. Bagaimana respon orang lain terkait
dengan strategi yang dilakukan Respon dari orang lain sangat positif, dari peserta didik mereka
sangat menyukai dengan pembelajaran |
|
yang telah
dilaksanakan karena lebih mudah memahami materi beserta penyelesaiannya dan
menyenangkan. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Faktor yang menjadi keberhasilan yaitu semua langkah –
langkah yang diatas terlaksana dan subjek serta objek praktik baik ini
berperan aktif. Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Pembelajaran dari
proses ini apabila kita mau bekerja keras, disiplin, pantang menyerah, ikhlas
dalam mendidik maka akan membuahkan
hasil yang baik pada peserta didik dan dapat berbagi praktik baik pada
sesama. |
dalam PBL
Pendahuluan
Pendidikan
berfungsi untuk menghilangkan kebodohan dan ketertinggalan dari orang lain. Di
dalam Pendidikan terdapat proses pembelajaran yaitu sebuah bantuan yang
diberikan guru agar terjadi perubahan terhadap orang lain. Menurut Trianto
dalam (Pane dan Dasopang, 2017: 338) pembelajaran merupakan usaha sadar dari
seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya, dengan maksud afgar tujuan
pembelajaran dapat tercapai, serta adanya komunikasi yang mengarah pada
keberhasilan yang telah ditetapkan.
Problem
Based Learning (PBL) merupakan model kegiatan pembelajaran yang inovatif yang
terbukti dengan peserta didik yang sudah aktif di dalam pembelajaran, Ahli
mengatakan model pembelajaran PBL proses pembelajaran yang memiliki ciri-ciri
dimulai dengan memberikan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata,
pembelajaran berkelompok aktif , merumuskan pembelajaran dan mengidentifikasi
masalah (M Taufik Amir, 2015), tetapi dalam pelaksanaannya di kelas masih ada
beberapa peserta didik yang belum bisa aktif dalam diskusi kelompoknya . Hal
itu di karenakan ketika dalam pelaksanaan pembelajaran waktu sesi diskusi dan
presentasi kelompok soal yang dikerjakan sama dan membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam pengerjaannya, sehingga hal itu menghambat pembelajaran kurang
maksimal dan ada siswa yang hanya mengandalkan pekerjaan teman yang lainnya,
serta anak kurang kreatif.
Bagaimana
cara mengaktifkan peserta didik dalam presentasi?... dari pertanyaan itu muncul ide untuk
mengaktifkan peserta didik dalam presentasi, salah satunya adalah dengan
memberikan LKPD yang berisi soal- soal
yang berbeda antar kelompok .
Pembahasan
Pemberian
soal pada LKPD yang berbeda- beda untuk setiap kelompok, mampu memberikan
keaktifan kepada setiap peserta didik. Siswa diberikan soal, kemudian di
diskusikan dengan kelompoknya setelah
itu dipresentasikan ke depan. Untuk kelompok lain bisa memberikan tanggapan
dan masukan serta saran.
Kegiatan PBL
dengan pemberian soal yang berbeda tidak bisa dilakukan dalam waktu yang
singkat, namun dengan memanfaatkan waktu yang disediakan dan direncanakan
dengan baik, guru harus bisa memanage waktu dengan sebaik- baiknya agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Meskipun tidak sedikit
waktu yang dibutuhkan, peserta didik mempunyai dampak yang luar biasa dari
kegiatan ini yaitu siswa bisa menjadi lebih focus dan cepat memahami soal yang
diberikan saat itu. Selain durasi waktu yang lama, bagi guru tidak mudah
membuat soal kontekstual yang berbeda- beda untuk setiap kelompok. Guru harus
ekstra aktif dan lebih kreatif lagi dalam pembelajaran di kelas agar pembelajaran di dalam kelas lebih hidup.
kondisi didalam kelas bisa
menjadi kondusif dan peserta didik lebih aktif bahkan lebih
kritis dalam diskusi
kelompok.
Kesimpulan
Untuk keberhasilan strategi pembelajaran dikelas, bagi
seorang guru model pembelajaran yang tepat dalam penerapannya dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran PBL salah satu model
pembelajaran yang mampu mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini
dapat dibuktikan dengan berjalannya pembelajaran yang tidak hanya mengandalkan
pada guru, tetapi peserta didik sudah aktif dan lebih bersemnagat dalam diskusi
kelompok dan presentasi kelompok. Dengan keberagaman soal yang guru berikan
kepada setiap kelompok, peserta didik menjadi lebih focus dalam pembelajaran.
Guru sebagai fasilitaor harus banyak membaca referensi dari sumber- sumber yang
relevan, agar menghasilkan lebih banyak soal konteksual yang dapat disajikan
kepada peserta didik. Dengan penerapan model pembelajaran ini, peserta didik
mampu menuliskan penyelesaian secara runtut karena telah memahami Langkah-
Langkah strategi penyelesaian masalah pada soal cerita dengan benar dan tepat.
Pembelajaran yang
dapat diambil dari permasalahan diatas adalah apabila kita sebagai guru mau
bekerja keras, disiplin, pantang menyerah, Ikhlas dalam mendidik maka akan
membuahkan hasil yang baik pada peserta didik dan berbagi praktik baik bagi
sesame.
Kajian Pustaka
YULIANTI, Eka; GUNAWAN, Indra. Model pembelajaran problem
based learning (PBL): Efeknya terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis. Indonesian Journal of Science and
Mathematics Education, 2019,
2.3: 399-408.
ISALEHA, Isaleha; NURASIAH, Nurasiah; ISWANTO, Sufandi.
Efektivitas Penggunaan Srategi
Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lesson terhadap Keaktifan
Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Aceh Barat Daya. Riwayat: Educational Journal of History and
Humanities, 2021, 4.2: 96-105.