PEMBELAJARAN SEJARAH MENYENANGKAN MELALUI HASIL KREATIVITAS VLOG HISTORY - TUTIK ARI SANDHI, S.Pd.
Abstrak
Artikel
ini bertujuan untuk mengeksplorasi metode yang menyenangkan melalui hasil
kreativitas Vlog History. Model Project Based Learning dianggap
sebagai model pembelajaran yang tepat dalam mengembangkan kreativitas siswa
karena pada model ini akan memanfaatkan gagasan-gagasan dan ide ide kreatif
siswa dalam membuat proyek yang menarik. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan desain penelitian dengan tahapan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Selanjutnya, alat
pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara,
dan juga catatan lapangan. Pemilihan proyek yang akan digunakan untuk
meningkatkan kreativitas adalah mempertimbangkan berdasarkan unsur-unsur
kreativitas itu sendiri yaitu Elaborasi, Orisinilitas, Keluwesan, dan
Kelancaran. Maka Vlog peneliti anggap sebagai sarana
pembelajaran yang memumpuni unsur kreativitas dan memiliki kedekatan dalam
dunia siswa-siswi pada abad-21 ini. Berdasarkan hasil penelitian, dengan
penggunaan model pembelajaran Project Based Learning berbasis Vlog dapat
menjadi solusi untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran sejarah
Kompetensi
pembelajaran abad 21 menjadi misi pengajaran sejarah di sekolah. Untuk mencapai
kompetensi pembelajaran tersebut yang dikenal dengan 4C (Communication,
Collaboration, Critical thinking and problem solving, creativity and inovation)
seorang guru sejarah harus jeli terhadap karakteristik peserta didik yang
dihadapinya. Bila berpijak pada teori generasi yang dikemukakan oleh Karl
Mannheim, maka peserta didik yang sedang dihadapi oleh guru-guru mata pelajaran
Sejarah Indonesia dan guru mata pelajaran Sejarah (peminatan) adalah mereka
yang berada di zona generasi Z (iGeneration). Generasi ini lahir ketika dunia
sudah dikepung oleh teknologi digital. Dinyatakan bila generasi ini sangat
akrab dengan teknologi digital. Karakter peserta didik ini sebaiknya diberi
ruang oleh seorang guru sejarah dengan membawa kreativitas digital ke ruang
kelas. salah satu media belajar yang memberi ruang kreativitas digital adalah
Vlog. Peserta didik secara berkelompok diberi tugas untuk membuat vlog tentang
materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Mereka dibebaskan untuk berkreasi
menampilkan materi dengan gaya dan kreativitas sendiri. Guru mendampingi
kegiatan mereka mulai dari merumuskan isi Vlog yang akan ditampilkan, pembagian
kerja dan cara menyelesaikan tugas. Ternyata ketika cara belajar ini dicoba
diterapkan, peserta didik menunjukkan minat belajar yang sangat baik.
Berdasarkan
hasil observasi penelitian yang
peneliti lakukan di kelas XI Kuliner di SMK Negeri 1 Bawen,
ditemukan beberapa masalah pada saat
pembelajaran sejarah berlangsung. Pertama, ditemukan
beberapa siswa yang tidak aktif selama pembelajaran
karena
hanya siswa-siswa yang
duduk dibarisan pertama sampai ketiga yang terlihat aktif dalam pembelajaran sejarah. Sedangkan
siswa yang duduk pada barisan belakang terlihat asyik menggunakan gawai di luar keperluan
pembelajaran yang sedang dilakukan
bahkan bermain gadget. Hal ini terjadi karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sejarah.
Kebebasan yang diberikan
sekolah untuk siswa menggunakan gawai pada saat pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat mencari sendiri
materi pembelajaran, sehingga
pembelajaran tidak hanya berpusat kepada guru (teacher center)
Kedua, saat ditanyai mengapa
siswa tidak tertarik
dalam pembelajaran sejarah,
mayoritas siswa menjawab
bahwa pembelajaran sejarah
dirasa hanya mementingkan ingatan siswa untuk
menghapal peristiwa dan angka tahun,.
Sebaliknya ide-ide dan gagasan siswa yang memiliki
unsur kreativitas tidak teroptimalkan dengan baik. Model
Pembelajaran seperti diskusi,
ceramah, Problem Based Learning dan lainnya memang mengasah cara berpikir kritis siswa
tetapi bukan mengasah kreativitas siswa.
Berdasarkan beberapa
permasalahan, peneliti memilih memfokuskan pada permasalahan pembelajaran yang tidak mengoptimalkan kreativitas siswa, karena dianggap lebih utama dibandingkan dengan masalah yang lain untuk dicari solusinya sebagai salah satu cara meningkatkan kualitas
pendidikan khususnya pembelajaran sejarah. Kreativitas menjadi
satu .unsur yang sangat penting dalam pendidikan di era modern ini. Kemampuan siswa dalam mencipta dan membuat gagasan-gagasan yang kreatif sangatlah
bermanfaat bagi siswa itu sendiri. Ciri kreatif dapat
dilihat secara kasat mata dengan mengamati perilaku
siswa yang memiliki
rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan pertanyaan, memberikan banyak gagasan terhadap suatu masalah,
mempunyai daya imajinasi
yang kuat, dan mampu mengajukan pemikiran dan pendapat dalam pemecahan masalah yang
berbeda dari orang lain. Berdasarkan temuan pada penelitian
di kelas XI Kuliner, rendahnya
motivasi siswa pada mata pelajaran sejarah dapat menyenangkan melalui hasil kreativitas Vlog.
Vlog adalah bentuk kreativitas digital yang menarik minat
generasi muda tidak terkecuali dengan peserta didik di SMK Negeri 1 Bawen.
Modal pertama yang menjadi bahan kajian adalah gawai pintar (smartphone)
dimiliki oleh mayoritas peserta didik SMK Negeri 1 Bawen. Berdasarkan modal
dasar yang dimiliki oleh peserta didik, maka diputuskan untuk memberi tugas
proyek yang harus diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Gambar
1. Salah satu hasil Vlog History buatan siswa
Memberi
pengalaman belajar yang mengarah pada kegiatan pembelajaran aktif, menjadi
sebuah hal yang menggembirakan. Biasanya materi pelajaran sejarah di sampaikan
di ruang kelas. Kegiatan yang dilakukannya tidak jauh dari diskusi dan
presentasi. Tugas proyek dengan membuat Vlog, ternyata membalikkan sebuah pernyataan
bila peserta didik yang pasif, kurang memiliki kemampuan komunikasi yang baik,
kurang memiliki rasa percaya diri, kemampuan kolaborasinya rendah, keterampilan
memecahkan masalahnya pun bermasalah, menjadi sebuah penilaian yang positif.
Ternyata dengan diberi kepercayaan untuk mengerjakan tugas proyek yang sesuai
dengan karakter zaman dan jiwa peserta didik, maka hasil tugas bisa
diselesaikan dengan tepat waktu dengan hasil yang sangat menakjubkan.
Gambar
2. Penugasan Vlog History Membuat Siswa Tampil Percaya Diri Ketika Harus
Presentasi Tugasnya Didepan Kelas
Membawa
kreativitas Vlog, ternyata berhasil menaikkan minat belajar sejarah di SMK
Negeri 1 Bawen. Keberanian berbicara pun dimunculkan oleh peserta didik secara
keseluruhan. Selain itu, empat keterampilan yang harus sama dimiliki oleh
peserta didik, melalui tugas projek Vlog, semua indikator nyaris dipenuhi.
Kemampuan kolaborasi, ditunjukkan mulai dari awal merumuskan konsep Vlog hingga
kegiatan dilapangan. Ketika dilapangan pun karakter peserta didik bisa dinilai.
Sikap menghargai pendapat orang lain, mampu bekerja kolektif, kerja keras,
mandiri, memiliki daya kreatifitas menjadi salah satu indikator penilaian
sikap. Kemampuan komunikasi pun ditunjukkan, ternyata ketika mengerjakan tugas vlog,
hampir semua peserta didik berupaya untuk menyampaikan materi sejarah dengan
kalimat sendiri. Mereka berusaha membaca materi, dan berusaha mengingat, menyampaikan dengan bahasa dan
gaya bertutur yang baik. Hal ini merupakan sebuah kenyataan yang menakjubkan
karena pembelajaran melalui tugas Vlog ini, peserta didik dituntut untuk
memiliki kemampuan yang baik. Kemampuan komunikasi, kolaborasi,
pemecahan masalah dan
daya berpikir krtis,
dan kreativitas serta inovasi, muncul dari proses awal, tengah dan akhir
kegiatan pembelajaran.
Terdapat peningkatan kreativitas yang dapat
dinilai dari adanya perubahan- perubahan
yang mengarah kepada perkembangan yang terjadi di setiap indikator
dari siklus pertama
dan siklus kedua
diantaranya yaitu siswa mampu memberikan banyak ide dan gagasan selama proses pembuatan Vlog dan juga dapat mengeksekusi ide dan gagasan
tersebut kedalam proyeknya. Tidak hanya
membuat vlog yang menarik tetapi siswa
juga bisa menyisipkan konten sejarah yang
baik kedalam vlognya. Berdasarkan hasil
dari indikator orisinilitas dapat dibuktikan bahwa vlog adalah
proyek yang bisa dibuat oleh pelajar tingkat SMK tanpa bantuan dari pihak luar kelasnya. Berdasarkan hasil lembar laporan
kelompok juga terlihat
bagaimana siswa menyelesaikan masalah
yang ada dilapangan dan berkembang disetiap siklusnya. Secara keseluruhan peneliti dapat menyimpulkan bahawa penelitian
meningkatkan kreativitas siswa dalam
menggunakan model pembelajaran project
based learning berbasis vlog dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran sejarah. Peningkatan ini dapat terlihat
dari kemampuan siswa
dalam pembuatan vlog menarik dan mengkaitkan pembelajaran sejarah dengan Vlog yang dibuatnya.
Daftar Pustaka
Abas, S., & Lestari,
E. W. (2022). Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Blogging (Vlog). Action
Research Journal Indonesia (ARJI), 4(1), 28-41.
Adela, F., Ahyani, N.,
& Nindiati, D. S. (2021). Pengaruh Penerapan Model Project Based Learning
Berbasis Video Vlog dalam Proses Pembelajaran Sejarah. Kalpataru:
Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 7(2), 83-89.
Adzandini, V. N., &
Ma'mur, T. (2019). Proyek Vlog Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam
Pembelajaran Sejarah. FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 8(2),
237-246.
Asmara, Y. (2019).
Pembelajaran Sejarah Menjadi Bermakna dengan Pendekatan Kontektual. Kaganga:
Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora, 2(2),
105-120.
Budiartati, A. (2022).
Vlog Youtube Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Peserta Didik Smp Pada
Materi Teks Tanggapan Kritis. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(7),
1633-1658.
Fransiska, R., &
Supriatna, N. (2020). Pembelajaran berbasis poject vlog di smk. FACTUM:
Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 9(2), 115-122.