NEWS UPDATE :  

Artikel

Demonstrative learning Tingkatkan Hasil Belajar Siswa oleh Endang Saptaningsih, S.TP.

Pembelajaran saat ini lebih ditekankan pada Kurikulum  merdeka yang  memberikan kebebasan kepada siswa untuk dapat mempelajari segala ketrampilan yang diinginkan. 
Adapun inti dari Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi dari belajar di mana setiap anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Pembelajaran saat ini lebih ditekankan pada keaktifan siswa (student centered). Materi tidak lagi menjadi satu-satunya orientasi dalam pembelajaran, namun ditekankan pada penanaman karakter dan keterampilan. Keterampilan dalam praktikum dilaboratorium Kultur Jaringan merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa kmelas XI Program Keahlian Agribisnis Tanaman , Jurusan Agribisnis Tanaman Dan Hortikultura.
Kualitas pembelajaran akan sangat ditentukan oleh guru, mulai dari proses pembelajaran, Persiapan disini antara lain adalah menentukan karakteristik materi yang akan disampaikan dan model pembelajaran yang bagimanakah yang sesuai untuk menyampaikan materi tersebut. Kunci sukses pembelajaran didalam kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran yang kondusif yang dapat meningkatkan keaktifan siswa, baik dalam hal kognitif maupun spikomotoriknya sehingga perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran salah satunya dengan Demonstrative Learning. 
Demonstrative Learning atau pembelajaran demonstrative merupakan penyajian materi pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada peserta didik tentang suatu proses,situasi yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang ditunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang didemonstrasikan ( anjaya 2006.126 ). 
     Di dalam demonstrative learning guru memberi penjelasan hanya sebatas materi atau sedikit proses. Peran serta guru dalam pembelajaran sebagai pembimbing dan siswa menemukan sendiri konsep atau fakta yang akan dipelajarinya sehingga muncul sikap ilmiah siswa. Langkah pertama guru menggunakan metode demonstrative adalah guru mempratekkan di depan siswa tentang materi yang dijelaskan sehingga dapat mendorong kesiapan siswa ikut belajar mendemonstrasikan prosedur dan diharapkan siswa tetap menjaga perhatiannya karena guru hanya memberikan penjelasan dan komentar seminimal mungkin. Langkah berikutnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan sendiri tentang proses yang dimaksud atau eksperimen.
Penerapan metode Demonstrasi Learning dalam mata pelajaran Kultur Jaringan, siswa dituntut untuk menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran atau praktikum di laboratorium. Kemudian mereka diajak untuk memperagakan, mempratekkan sendiri materi yang akan didemonstrasikn dari awal hingga akhir, sehingga mereka akan menemui beberapa permasalahan dan belajar untuk bisa memecahkannya permasalahan tersebut secara mandiri. Keaktifan siswa dituntut sejak proses menyiapkan maupun dalam mendemonstrasikan materi pelajaran. Hal tersebut merupakan arah meningkatkan kemandirian siswa. Pembelajaran ini juga menghadirkan nuansa baru yang berbeda dari metode pembelajaran konvensional. Jika guru dapat mengelola kelas dengan baik, maka pembelajaran terasa lebih menyenangkan sehingga hasil belajar siswapun akan semakin meningkat.
      Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrative learning dalam pembelajaran Kultur Jaringan tentang materi Inokulasi di kelas XI ATPH dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa. Pemahaman konsep ini dapat diketahui ketika siswa mampu mendemonstrasikan/ mempratikkan serta menguasai materi yang diberikan oleh guru.